Selasa, 13 Mei 2025

Tantangan Sekolah di Era Teknologi Canggih: Bukan Sekadar Tempat Mencari Ilmu

Oleh: Triyanto M. Faraz

Di era teknologi yang semakin canggih, dunia pendidikan menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Informasi dan pengetahuan kini tersedia begitu melimpah dan mudah diakses. Cukup dengan mengetik pertanyaan di platform seperti Google, ChatGPT, atau Meta AI, siswa bisa mendapatkan jawaban yang cepat, ringkas, dan kadang lebih menarik dari penjelasan di ruang kelas. Hal ini memunculkan kekhawatiran: apakah peran guru akan tergantikan? Apakah sekolah akan kehilangan relevansinya?

Jika sekolah hanya berfungsi sebagai tempat menuangkan ilmu, maka benar—ia akan ketinggalan zaman. Teknologi bisa melakukannya dengan lebih cepat dan fleksibel. Namun, di sinilah justru momentum untuk mendefinisikan ulang makna sekolah.

Sekolah harus menjadi lebih dari sekadar tempat belajar akademik. Ia harus menjadi ekosistem sosial, tempat siswa belajar tentang nilai, karakter, kerja sama, empati, dan tanggung jawab. Di sekolah, anak-anak bertumbuh dalam interaksi nyata, mengalami dinamika kehidupan sosial yang tidak bisa diajarkan oleh algoritma.

Lebih dari itu, sekolah adalah media untuk menanamkan nilai iman dan takwa. Ini bukan sekadar pelajaran agama di jam tertentu, melainkan kultur yang dibangun sehari-hari: dari pembiasaan ibadah, adab berbicara, kedisiplinan, hingga sikap hormat terhadap guru dan teman. Di sinilah letak kekuatan yang tak bisa digantikan oleh teknologi secanggih apa pun.

Untuk tetap eksis dan dibutuhkan, sekolah juga harus berani berinovasi. Metode belajar perlu disesuaikan dengan zaman. Pembelajaran berbasis proyek, kolaborasi digital, integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, dan ruang-ruang kreatif untuk eksplorasi minat siswa menjadi keharusan. Sekolah yang stagnan akan tertinggal, tetapi sekolah yang adaptif dan kreatif akan menjadi tempat yang dirindukan.

Era teknologi bukan ancaman, melainkan peluang bagi sekolah untuk menemukan jati dirinya yang lebih dalam. Sekolah bukan hanya tempat mencari ilmu, tetapi tempat anak-anak mencari jati diri, menguatkan iman, dan menemukan inspirasi hidup. Dan selama nilai-nilai itu dijaga dan diperkuat, sekolah akan selalu punya tempat penting dalam peradaban. Tak terkecuali bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah termasuk SD Unggulan Aisyiyah Bantul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kita Pernah Bersama, Kalian Tetap di Hati

(Refleksi Akhirusanah Angkatan 1 SDUA Pandak) Oleh: Triyanto, S.Pd. Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah yang telah memberi kekua...