Minggu, 18 Oktober 2020

MENDUKUNG BUKAN KARENA IMING-IMING DAN JANJI


Forum guru sekolah swasta yang tergabung dalam PGSI Kabupaten Bantul mengadakan silaturahmi bersama Paslon NoTo di Gandung Pardiman Centre, Imogiri, Bantul, Selasa 13 Oktober 2020.


Dalam kesempatan ini PGSI menyatakan dukungan kepada paslon NoTo dalam pilkada Bantul 2020. Pernyataan ini disampaikan resmi oleh ketua PGSI Bapak Drs. H. Encep Komarudin, M.Pd.I.


Dalam kesempatan yg sama, Abi Husna salah satu anggota PGSI mengatakan, kami guru-guru swasta menyatakan dukungan kepada paslon Noto bukan karena iming-iming ataupun janji besok akan dapat apa. Akan tetapi ini adalah murni menyangkut panggilan moral untuk menyampaikan pendapat calon pemimpin yang kita pandang lebih tepat dan amanah bila terpilih.


Lebih lanjut Abi Husna mengatakan, lima tahun kepemimpinan Bapak Drs. H. Suharsono terbukti Bantul kondusif, pembangunan gencar dan baik, serta Bantul meraih berbagai penghargaan diantaranya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena pengelolaan pemerintahan yang transparan dan bebas korupsi.


Kondisi kondusif dan prestasi Bantul yang sangat baik ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Oleh karenanya kami memandang tepat bila Bapak Suharsono bisa terpilih lagi. Apalagi saat ini berpasangan dengan Bapak Drs. H. Totok Sudarto, M.Pd. sebagai wakilnya dan masyarakat sudah tahu track record beliau yang juga sangat bagus. Pungkas Abi Husna.


*KabarBantul



INGIN GOLPUT PILKADA TAHUN INI?

Sebagian masyarakat mungkin jenuh dengan proses pemilihan semacam Pilkada, hingga terbersit untuk tidak menggunakan hak suaranya alias golput.

Banyak faktor penyebabnya. Ada yg menganggap ini hanya even lima tahunan dan tidak akan berdampak apa-apa, siapapun yang terpilih, kehidupan tetap begini-begini saja. Ada yg merasa tidak ada calon ideal seperti yang dia harapkan. Ada yang menilai Pilkada adalah aktivitas politik dan politik identik kotor, culas, korup, dsb. Ada juga yang  tidak mau muncul masalah dengan terlibat dukung mendukung. Dan berbagai alasan lain.

Sahabat, memilih ataupun tidak memang adalah hak kita sendiri. Akan tetapi yang perlu diketahui, proses politik semacam pilkada ataupun di atasnya sangatlah berpengaruh terhadap tatanan kehidupan kita bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai hal diputuskan melalui mekanisme politik. Hingga menyangkut hajat hidup kita seperti jaminan kesehatan, pendidikan, harga-harga bahan pokok dll. Dan di tingkat daerah, Bupati menjadi diantara peran sentral dalam berbagai kebijakan tersebut.

Dalam kondisi semua kandidat orang-orang hebat, baik dan amanah, maka siapapun yang jadi akan baik dan rakyat akan terayomi. Tetapi, fakta menunjukkan, adakalanya terdapat kandidat yang tidak amanah. Dan ketika terpilih sebagai kepala daerah yang dilakukan adalah; korupsi, kolusi, nepotisme, berusaha membangun dinasti politik, mementingkan kelompoknya, dan laku tidak amanah lainnya. 

Kita tidak tahu, kandidat Pilkada Bantul apakah semua orang amanah. Dan kita pun mesti berprasangka baik. Hanya saja kehati-hatian,  jernih dalam menimbang dan mengetahui track record kandidat sangatlah penting. Juga siapa pengusungnya.

Setelah betul-betul menimbang dengan cermat, adalah hak anda semua untuk memilih. 1 atau 2. 

Saya pribadi melihat, Bantul yang sudah sangat kondusif dan baik ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Memberi kesempatan ke dua bagi Bupati petahana, Bapak Drs. H. Suharsono, insyaallah lebih meyakinkan untuk amanah 5 tahun ke depan. Beliau telah menunjukkan bukti. Meski kemarin bekerja bersama wakil yang saat ini juga maju. Tetapi saya percaya, Bupati tentunya lebih dominan dalam peran mengambil kebijakan. Dan kita perlu bijak untuk memilihnya kembali. Bersama Bapak Drs. H. Totok Sudarto, M.Pd. kita pun semakin yakin.

Bila anda sependapat dengan saya, maka mari, jangan sampai golput. Niatkan suara kita untuk ikut mempertahankan Bantul tetap baik, dan semakin baik.

Bismillah. NOTO


*Abi Husna

TULADHA PANAMPI PASRAH NGUNDUH MANTU

  Assalamu 'alaikum wr.wb. Alhamdulillahirobbil’alamin….   Mugi kawilujengan, karahayon, katentreman, kabegjan menapa dene kamulya...