Senin, 17 April 2017

HASIL TES WAWANCARA CALON GURU/KARYAWAN SDUA BANTUL TAHUN 2017

Panitia seleksi calon guru/karyawan SD Unggulan Aisyiyah Bantul menetapkan nama-nama di bawah ini lolos tes wawancara dan berhak mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, yaitu tes praktik mengajar atau praktik sesuai bidang tugas untuk karyawan.          
           
A.     Calon Guru Kelas 
1. Budi Gunawan
2. Ratna Setyowati
3. Anisa Ika Purnamasari
4. Ambar Suharni
5. Eko Nur Fitrianto
6. Rina Dewi Nurwijayanti
7. Rifka Anisa
8. Imam Nur Syahid

B.     Calon Guru TI: 
1. Farrizka Annafi
2. Aditama Cahyani Dewi

C.     Calon Guru Musik/SBK: 
1. Nurina Dian Parahita
2. Nandya Roid Umarul Naves

D.     Calon Penjaga Sekolah 
1. Dwi Yulianto

E.     Calon Tenaga Kebersihan 
1. Rohadi
2. Sadar

Bantul, 17  April 2017
Panitia Seleksi
ttd
Triyanto,S.Pd.
NBM. 12028105972505

NB:
Kepada bpk/ibu yang dinyatakan lolos tes wawancara tersebut, dimohon hadir pada technical meeting yang insya Allah dilaksanakan pada Selasa, 18 April 2017 pukul 13.00 WIB di Masjid lantai 2 SDUA Bantul untuk persiapan tes praktik mengajar atau praktik sesuai bidang tugas karyawan.

Penyaluran Bantuan Sembako dan Pakaian Pantas

Jum'at 14 April 2017, tim baksos kemah bhakti SDU Aisyiyah Bantul menyalurkan bantuan berupa sembako dan pakaian pantas ke Pondok Pesantren Yatim piatu & dhuafa Darul Fatikhah,  Pundong.
Sembako yg diberikan adalah donasi dari para siswa kelas 4-5 peserta kemah bhakti SDUA Bantul. Sedangkan pakaian pantas,  awalnya adalah donasi spontan yg saya galang secara pribadi beberapa waktu lalu dan Alhamdulillah, dengan dukungan partisipasi Bpk/ibu dan sahabat2,  terkumpul pakaian pantas sekitar 4 karung.
Dari semua pakaian tersebut beberapa langsung kita berikan pada saudara yg membutuhkan dan sekitar 3 karung kita salurkan bersama kegiatan kemah SDU yaitu ke Ponpes Darul Fatikhah Pundong,  Bantul.
Semoga bermanfaat.

POLITIK VS

Saya ingat, awal2 masa kampanye capres Pak Jokowi, saya banyak menyimak berita dari metro tv, dari situ sering kali diberitakan indikasi kecurangan dari calon lain, yaitu Bpk Prabowo. Dari berita2 itu, tergambar betapa licik dan curangnya Pak Prabowo dan para pendukungnya. Masyarakat yg banyak menyimak berita dari media itu dan yg seirama, akan menjadi sangat khawatir bahkan benci dg Pak Prabowo. Akan jadi apa Indonesia bila dipimpinnya.
Tapi entah karena apa, sy kemudian beralih lebih menyimak tv one dan berita2 dari portal islam.
Wow, berita dan fakta yg tersaji seperti 180 derajat berbeda. Dalam media2 ini, betapa justru pendukung Pak Jokowi yg banyak curang. Pak Prabowo banyak sekali difitnah, dan beliau tetap menunjukkan sikap negarawan yg luar biasa. Tidak membalas dan selalu menyerukan pd pendukungnya untuk selalu berada dalam jalur yg benar.
Inilah sebenarnya diantara penyebab kenapa sejak pilpres hingga sekarang, rakyat tetap terbelah jadi 2. Karena, informasi yg dibangun adl informasi utk saling menjatuhkan. Dan tertanam sebagai fakta bagi para pendukung maupun simpatisan.
Meskipun demikian, hingga saat ini, dengan sadar, saya pribadi lebih percaya pada berita2 dari sumber personal tokoh2 islam dan portal2 islam. Islamedia, voice of al islam, website sang pencerah, jonru, dll. Dengan kata lain, dlm persepsi saya, berdasar informasi yg banyak saya baca tersebut, menyangkut fitnah2 dan kecurangan, saya lebih percaya Pak Prabowolah yg banyak difitnah. Dan Alhamdulillah, para pendukung atau simpatisannya lebih banyak orang2 yg orientasinya adalah ibadah, atau mendekatkan diri pada Allah. Bukan semata politik duniawi.
Demikian juga sekarang, untuk pilkada Jakarta. Antara Anies Baswedan vs Ahok.
Dan untuk yg ini, jelas tanpa ada keraguan. Sy dan semestinya umat islam yg lain, kita dukung Bpk Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno. Apalagi ini "bukan Pilkada biasa".
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
(QS. Al-Maidah: 51)

Mengawas Ujian Dan Sholat Fardlu

Gb. Ilustrasi
Tiga hari bertugas menjadi pengawas latihan ujian siswa kelas 6 SD di salah satu SD negeri di Bantul. Ada kebiasaan yang sering saya lakukan ketika menit2 akhir menjelang waktu ujian habis sebelum keluar meninggalkan ruangan. Kebiasaan yg tidak ada hubungannya dengan tugas sebagai pengawas, yaitu menanyakan siapa diantara siswa yg sudah tertib sholat fardlu 5 waktu. Yg sdh selalu melaksanakan walopun mungkin kadang masih terlambat.
Hari pertama di ruang I, dari 20 siswa belum ada satu siswa pun yg tertib melaksanakan sholat 5 waktu.
Hari ke dua, di ruang II juga sy tanyakan hal yg sama. Di ruang ini, diantara 20 siswa, 1 siswa Alhamdulillah mengaku telah senantiasa sholat 5 waktu.
Hari ke tiga, di ruang IV juga belum ada siswa yg tertib.
Apa yg ingin saya sampaikan/simpulkan dari hal ini, bukan tentang di sekolah mana mereka dan fakta bahwa di sekolah itu belum optimal dalam pendidikan agama. Bukan, bukan. Karena saya yakin, di sekolah lainpun akan banyak didapati hal serupa. Karena sepertinya inilah kualitas sistem pendidikan di negara kita.
Lebih jauh dari itu. Kiranya Inilah potret umat islam saat ini. Mereka mengaku Islam tapi tdk tertib sholat. Padahal sholat adalah kewajiban pokok seorang muslim. Jangan katakan karena mereka masih SD, bukankah usia mereka sudah 11-12 tahun, tidak sedikit dari mereka sdh menunjukkan tanda-tanda baligh. Kakak2 mereka di SMP dan SMA juga banyak yg belum tertib sholat. Bahkan, bisa jadi orang tua mereka pun tidak sholat.
Maka, pantaslah bila saat ini umat islam menjadi bulan2an kaum kafir. Kita besar, tapi begitu mudah diombang-ambingkan. Dipecah belah. Karena kita begitu rapuh dari dalam.
Astaghfirullah..
Tetapi, hal yang patut saya syukuri, Alhamdulillah anak" kami yang duduk di kelas 6 Sdu Aisyiyah Bantul, mereka hampir semuanya telah tertib sholat fardlu 5 waktu. Bahkan diantara mereka ada yg sering melaksanakan sholat tahajud dan puasa sunnah Senin-Kamis.
Alhamdulillah. Semoga istiqomah.

Rabu, 05 April 2017

Kasus Penculikan Anak?

Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dan diresahkan dengan adanya berita tentang penculikan anak.
Orang tua yang memiliki putra/putri menjadi sangat was-was. Tidak terkecuali orang tua siswa Sdu Aisyiyah Bantul. Harapan untuk meningkatkan sistem pengamanan pun banyak disampaikan. Dan hari ini, Kepala Sekolah SDUA Bantul pun mengeluarkan intruksi kepada seluruh jajaran guru untuk lebih optimal dalam pendampingan dan pengawasan anak, khususnya pada waktu menunggu penjemputan pulang.
Ya, kita memang harus waspada dan ikhtiar untuk mengupayakan agar tidak terjadi hal yg tidak kita inginkan. Dan semoga benar-benar tidak terjadi pada anak-anak kita.
Meskipun demikian, kiranya perlu juga kita sampaikan sedikit analisa bahwa kasus-kasus penculikan anak ada kemungkinan hanyalah isu yang didesain. Isu agar masyarakat tidak ikut-ikutan membicarakan dan secara tidak langsung menjadi pengamat kebijakan politik. Kebijakan politik culas yang memang membuat masyarakat geram. Biarlah masyarakat fokus urusan keamanannya sendiri. Kira-kira begitu.
Sulit memang untuk memastikan, seperti halnya kasus bom dan lain-lain. Memang ada pelaku, memang ada korban, tapi sungguh semuanya penuh kejanggalan.
Masyarakat kebanyakan tidak tahu tentang analisis semacam ini. Apalagi bila menyangkut politik. Sangat rumit dan ruwet. Bahkan spontan tidak akan menemukan logikanya bila kasus-kasus yang booming adalah hanya skenario.
Tetapi, saya pribadi cenderung berpraduga, bahwa kasus-kasus tersebut hanyalah isu yang dibesarkan untuk pengalihan isu yang lain, atau untuk motif licik lain yang kita memang tidak paham. Masalah kemudian benar-benar terjadi insiden, kemungkinan karena masyarakat terlanjur was-was, curiga berlebihan, dan bertindak berdasarkan kecurigaannya.
Sungguh ini hanyalah analisa dangkal. Bahkan semacam halusinasi, tapi kita bersama tentu juga tahu bahwa di negara kita banyak orang sakit, sakit moral dan sakit wahn, cinta dunia dan takut mati. Karenanya apapun akan mereka lakukan demi mendapatkan keuntungan duniawi. Termasuk berbuat keji, bahkan menjual aqidah.
Wallahu A'lam Bishawab.
Bantul, 4-4-2017
Triyanto (Abi Husna)

TULADHA PANAMPI PASRAH NGUNDUH MANTU

  Assalamu 'alaikum wr.wb. Alhamdulillahirobbil’alamin….   Mugi kawilujengan, karahayon, katentreman, kabegjan menapa dene kamulya...