Selasa, 21 Juni 2016

AYAH- BUNDA, DENGAN SEGALA CAPAIANNYA SAAT INI, ANAK KITA ADALAH PEJUANG



Ayah-Bunda, hari ini akan kita bagikan hasil belajar putra-putri tercinta.
Kami memahami, pasti ayah-bunda berharap hasil yang terbaik yang diperoleh anak-anak kita.
Namun, perlu dipahami juga, kondisi anak-anak yang berbeda ternyata juga berdampak pada beda tingkat keberhasilan yang diraih anak-anak kita. Paling tidak keberhasilan sementara dalam 2 tahun belajar di sekolah dasar ini.
Tetapi,.. apakah mereka gagal?!
Saya katakan tidak.

Dengan segala hasil yang dicapai, mereka adalah pejuang.
Anak-anak kita telah rela setiap hari jauh dari ayah-bunda, dari pagi hingga sore. Mereka rela waktu untuk bermain mereka menjadi sangat terbatas ketika di sekolah. Tidak bisa setiap saat bermain sesuai keinginan mereka. Ada jam belajar yang harus mereka ikuti. Padahal, dalam kepolosan mereka, mereka belum paham apa itu belajar dan belum merasa perlu untuk belajar. Tetapi atas amanah ayah-ibu, semua mereka kerjakan.

Ayah-bunda, demi amanah untuk belajar di sekolah, anak-anak harus memakai seragam yang bisa jadi bila ditanya mereka tidak nyaman dengan seragam itu. Kadang ada rasa kantuk, haus, lapar, dan tidak bisa segera terpenuhi karena jadwal kegiatan. Bayangkan bila mereka hanya di rumah. Ketika haus segera minum, lapar segera makan, dan mengantuk segera tidur. Dan itu tidak bisa dilakukan bebas di sekolah.
Bahkan, kadang anak-anak harus menahan untuk buang air kecil atau buang air besar, karena malu, atau tidak nyaman dengan kamar mandi di sekolah.

Ayah-bunda, semua kondisi tadi telah ditempuh putra-putri kita. Setidaknya 2 tahun berjalan di SD Unggulan Aisyiyah Bantul. untuk itu, Pantas kita berikan penghargaan terbaik buat anak-anak kita. Dan maafkan atas kebelum berhasilan mereka menjadi seperti yang kita harapkan.

insyaAllah waktu masih panjang. Mereka pada waktunya akan menjadi orang-orang yang senantiasa mampu membuat ayah-bunda tersenyum. Bahagia dunia akhirat. Aamiin.

Bantul, 20 Juni 2016.
Triyanto, S.Pd.

(Pengantar penyerahan rapor kelas 2A SDU Aisyiyah Bantul)


Jumat, 10 Juni 2016

Kunjungan Silaturahmi dan Taraweh PRM Dahromo ke Musholla Al-Huda

Kegiatan silaturahmi dan taraweh keliling PRM Dahromo ke Musholla Nurul Huda Dahromo I, Rabu 8-6-2016 berjalan lancar. Jajaran pengurus PRM Dahromo yg hadir:
1. Guwanto ( Koh Guwan )
2. Triyanto ( Abi Husna )
3. Sakir Marwanto
4. Slamet Purwanto Afn 
5. Sugiyanto
6. Gunarto
7. Dalhari
8. Supoyo
9. Giyarto
10. Roasih
11. Amir
12. Sudarmono
13. Jaswadi
Acara dimulai dengan melaksanakan sholat isya dan taraweh dengan imam Bapak Triyanto. Dilanjut ramah tamah dipandu MC Bapak Karyadi.
Sambutan dari takmir oleh Bapak Roasih, menyampaikan laporan tentang kegiatan harian musholla Al-Huda. Kemudian Tausyiyah oleh Bapak Guwanto, dan ditambah informasi tentang program PRM Dahromo








Susunan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dahromo Masa Bhakti 2016-2021


Keputusan Musyawarah Ranting Muhammadiyah Dahromo pada Ahad 22 Mei 2016 yang menetapkan ketua, sekretaris dan bendahara Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dahromo, mengamanahkan kepada ketua terpilih untuk menyusun secara lengkap Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dahromo masa bhakti 2016-2021.
Setelah melaui berbagai pertimbangan akhirnya terbentuklah susunan pengurus atau Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dahromo yang baru sebagai berikut:

            Penasihat    :      1. Gunarto
                         2. Hadi Jumarno                                   
                         3. Surip
                         4. Marhadi, S.T
                         5. Dalhari

Ketua                       :  Triyanto, S.Pd  
Wakil Ketua I           :  Guwanto
Wakil Ketua II          :  H. Slamet Shodiq
Sekretaris                : Jannat Prabowo
Wakil Sekretaris      :  Suharjito, S.Pd.T
Bendahara               :  Jaswadi, S.Pd.
Wakil Bendahara     :  Sakir Marwanto, S.Pd.Kor
Anggota                   : 
1.  H. Supriyadi                                               
2.  Misbachun Eko Raharjo
3.  Sugiyanto
4.  Roasih
5.  Amir
6.  Basuki
7.  Hernawan
8.  Slamet Purwanto
9.  Heru Triyanto
10. Sulistyo
11. Rosidin
12. Subandri
13. Slamet
14. Giyarto
15. Maryoto
16. Wagiran
17. Supoyo
18. Sumijan
19. Suhardi
20. Eko Supriyanto
21. Sutikno
22. Sudarmono
23. Giyardi

Selanjutnya susunan Pimpinan Ranting yang baru tersebut akan dimintakan pengesahan kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pleret. dijadwalkan bulan Juli bersamaan pengajian syawalan keluarga besar Dahromo akan dilakukan acara Pelantikan.

Kamis, 09 Juni 2016

Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Tim Formatur Musyran Muhammadiyah Dahromo

Musyawarah Ranting Muhammadiyah Dahromo yang diselengarakan pada Ahad 22 Mei 2016 bertempat di Kompleks SD Muhammadiyah Wonokromo II akhirnya menetapkan 13 nama masuk sebagai Tim Formatur setelah ke 13 nama tersebut meraih suara tertinggi diantara 50 calon tim formatur yang terdaftar. Berikut urutan 13 besar perolehan suara sekaligus Tim Formatur terpilih:
1. Triyanto, S.Pd. 38 ( Triyanto Abihusna )
2. Guwanto 33 ( Koh Guwan )
3. Jaswadi, S.Pd. 33
4. Heru Triyanto 28
5. H. Slamet Sodiq 26
6. Jannat Prabowo 23 ( Jannat Prabowo )
7. Hernawan 14 ( Hernawan Piero )
8. Suharjito, S.Pd.T 12 ( Ismy Jito Abu Azk )
9. Misbachun Eko R. 12
10. Sulistyo 11 ( Sulistyo Csb )
11. Sakir Marwanto 11
12. Sugiyanto 10
13. H. Supriyadi 9


Aksi Vandalisme dan Rusaknya Moral Generasi

Bantul. Pagi ini ketika mengantar si kecil berangkat sekolah, ada hal yang mengusik perhatian saya. Saya lihat di kanan kiri sepanjang perjalanan hampir semua rumah di pingir jalan terdapat coretan-coretan liar di tembok. Entah siapa yang melakukan dan kapan dilakukannya, yang jelas bukan hanya rumah lama tetapi rumah baru pun tidak luput menjadi korban. Saya membayangkan, pasti pemilik rumah begitu kecewa atau jengkel dengan adanya coretan-coretan itu. Mungkin mereka dulu sempat mengecat ulang, tetapi sepertinya itu hanya menyediakan ruang baru bagi pelaku corat-coret.

Siapapun pelaku aksi corat-coret atau vandalisme itu, menurut saya ini adalah hal serius menyangkut rusaknya moral pelaku yang kemungkinan masih anak-anak remaja. Saya katakan rusak moralnya, karena siapapun dia pelakunya, mereka tidak mempunyai perasaan kasihan pada pemilik rumah, mereka tidak paham menghormati orang lain, mereka tidak merasa berdosa ketika merusak, bahkan mungkin ada perasaan bangga ketika melakukan aksi tersebut. Ironisnya lagi, melihat banyaknya “karya” corat-coret itu, pasti pelakunya tidak hanya seorang. Mungkin dari kelompok-kelompok yang berbeda, dan bagaimanapun mereka adalah bagian dari generasi.

Bayangkan, anak-anak dengan kondisi mental seperti itu, apapun bisa saja dilakukan. Perbuatan keji dan mungkar yang lain pun kemungkinan berani mereka lakukan. Karena secara prinsip, mereka adalah anak-anak yang jauh dari pemahaman agama.

Saya pribadi hampir tidak tahu dan tidak memiliki referensi tentang aksi-aksi liar tersebut, kecuali hanya melihat dampak yang ditimbulkan dan sangat merasa prihatin. Sudah sepantasnya ada tindakan. Mungkin warga yang jadi korban sudah pasrah dengan aksi-aksi itu, karena tidak mungkin mereka berjaga sepanjang waktu khususnya malam untuk mengawasi agar rumahnya tidak dicoret orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Pemerintah melalui jajaran kepolisian, bersama masyarakat perlu bersama melakukan tindakan tegas. Bila perlu diadakan razia atau sweeping untuk memberi efek jera. Lebih dari itu, pembinaan untuk memberikan pemahaman dan mengarahkan mereka agar menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak merusak adalah menjadi tanggung jawab kita bersama khususnya orang tua.

Bantul, 9-6-2016
Triyanto, S.Pd.

TULADHA PANAMPI PASRAH NGUNDUH MANTU

  Assalamu 'alaikum wr.wb. Alhamdulillahirobbil’alamin….   Mugi kawilujengan, karahayon, katentreman, kabegjan menapa dene kamulya...