Kamis, 14 Mei 2020

10 Halaman Pertama




Alhamdulillah. Bahagia, bangga dan bersyukur. Hari ini de Husna mampu mencapai targetnya sendiri, tadarus Al-Qur'an dengan disimak ayahnya hingga 10 halaman.

Sejak pagi sahur dia sudah ikrar, hari ini mau mengaji hingga 10 halaman. Kemudian ia utarakan teknisnya. Habis sholat subuh 2 halaman. Usai dzuhur 2 halaman, ashar 2 halaman, maghrib dan isya masing-masing juga 2 halaman. Ia tampak yakin akan mampu melaksanakannya. Padahal biasanya hanya 2-5 halaman sehari. Itu pun tidak jarang halaman akhir sudah mulai ngambek, kadang juga sambil menangis.
Benar, usai subuh ia pun mau disimak mengaji 2 halaman. Dengan ritme yang masih pelan, sekitar 5-6 menit untuk satu halaman. Dan belum bisa lebih cepat dari itu. Tetapi Alhamdulilah sudah mulai memperhatikan tajwid. Bacaan panjang pendek, ikhfa’, idzghom, tasdid, dsb.

Masalah muncul, usai dzuhur baru 1 halaman mengaji ia minta berhenti. Ia mau ikut ibunya pergi dulu. Kebetulan ibunya ada keperluan untuk membeli sesuatu di warung. Ayah pun membujuk untuk tidak usah ikut ibu,  “De, ndak usah ikut ibu. Nanti mengajinya ndak jadi bisa 10 halaman lho”. Tetapi ia tetep mau ikut ibunya dan bilang, “ Aku tetap mau iku ibu. Nanti pulang terus langsung ngaji lagi mau”.
Terpaksa mengaji ditunda. De husna pun ikut ibunya ke warung. Ternyata Ibu tidak sekedar ke warung, ada keperluan lain sehingga agak lama perginya dan baru pulang ketika waktu ashar tiba.
“Lho, adek jadi habis dzuhur ndak bisa 2 halaman to?!”
“Kan bisa nanti lagi” jawabnya.
“Habis ashar berarti adek baca 3 halaman” sahut ayah.
“Ndak mau, tetap 2. Nanti yang satu halaman sebelum maghrib.”
Dalam hati ayah senang, ternyata walau ada teknis yang meleset, de Husna langsung mencoba berfikir tentang alternatif waktu, dan munculah 1 halaman sebelum maghrib sebagai penebus kekurangan 1 halaman usai dzuhur. Artinya ia masih optimis untuk mampu meraih target 10 halaman hari ini.

Ayah mencoba bertanya lagi untuk memantabkan.
“Adek setelah mengaji 2 halaman usai ashar, terus bobok saja. Ayah khawatir nanti malam setelah taraweh de Husna sudah sangat ngantuk dan ndk mau mengaji”.
“Ndak mau!” jawabnya tegas.
“Dari pada bobok siang, Aku lebih memilih nanti malam mengaji walau mengantuk”, lanjutnya.
“Benar?”, tanya ayah agak menyangsikan.
“Iya. Kalau nanti ternyata de Husna ndak mau mengaji karena ngantuk. Ayah boleh menghukum de Husna. Seharian besok de Husna ndak usah dipinjami HP”.  

Masya Allah, haru ayah mendengar komitmentnya. Dalam hati ayah berdoa semoga nanti betul-betul lancar, karena biasanya kalau sudah mengantuk de Husna ngambek kalau disuruh mengaji.

Waktu berlalu, 1 halaman usai maghrib terlaksana. 2 halaman setelah maghrib pun dilaksanakan dengan masih semangat. Usai isya dan sholat taraweh wajah de Husna sudah menunjukkan kantuk. Tetapi ketika diingatkan untuk mengaji masih 2 halaman lagi, ternyata dijawab siap.
1 halaman mampu dibaca dengan lancar tetapi mulai dengan suara yang semakin lirih karena kantuk.
“Masih kurang satu lagi lho de!”.
Ia tampak berfikir.
Ayah pun paham, De Husna butuh motivasi atau bantuan untuk mampu menyelesaikan.
“Sini, ngajinya yang 1 halaman sambil ayah pangku”.
De Husna pun segera menuju pangkuan ayah dan mulai membaca halaman terakhir untuk mencapai target 10 halaman hari ini.

Alhamdulillah, akhirnya selesai. Target mengaji 10 halaman hari ini tercapai. dan ini adalah pertama kali de Husna mampu mengaji dalam sehari 10 halaman. Tiba-tiba, kantuknya seperti hilang.
“Ayah, hadiahnya mana?!” serunya dengan menunjukkan ekspresi berharap.
Ayahpun mengeluarkan dompet, diambilnya satu lembar uang warna hijau. Rp20.000.
“ini”, kata ayah sambil menyerahkan uang tersebut. Binar bahagia de Husna menerima hadiah tersebut dan Ia pun bertekad untuk hari-hari berikutnya kalau bisa 10 halaman terus atau malah 1 juz.
Semoga bisa. dan ayah sama ibu tentunya sangat berharap, kelak engkau pun menjadi anak yang benar-benar sholihah. Rajin beribadah, taat dan hormat dengan orang tua, berprestasi dan mampu berbuat banyak untuk kebaikan khususnya untuk agama Islam. Aamiin.

*Abi Husna
*Ramadhan-20-1441

TULADHA PANAMPI PASRAH NGUNDUH MANTU

  Assalamu 'alaikum wr.wb. Alhamdulillahirobbil’alamin….   Mugi kawilujengan, karahayon, katentreman, kabegjan menapa dene kamulya...