Kamis, 05 Desember 2019
Dilema Seragam Batik (Baru)
Hari ini saya melihat teman-teman sudah mengenakan seragam sekolah yang baru. Seragam sesuai ketentuan dari pemerintah daerah, tiap Kamis batik tirta samudra. Bagus, elegan, dan sangat tampak nuansa lokal. Bantul.
Tetapi, saya sendiri belum mengenakan. Masih hanya memakai batik lain yang saya punya. Bahkan kain seragam batik yang seperti punya teman-teman masih terlipat rapi belum saya bawa ke penjahit.
Saya kurang taat aturan, tidak tertib berseragam. Mungkin seperti itu.
Tetapi, sebenarnya saat ini saya sedang merenungkan. Keafdlolan bila saya harus menjahitkan seragam batik lagi.
Saya mulai mengingat dan berhitung.
Seragam batik yang saya punya.
Seragam sekolah 1
Seragam sekolah 2
Seragam sekolah 3
Seragam sekolah 4
Seragam sekolah 5
Seragam persyarikatan 1
Seragam persyarikatan 2
Seragam persyarikatan 3
Seragam persyarikatan 4
Seragam RT
Seragam LPA
Sudah 11 seragam batik, belum ditambah batik pribadi yang bukan seragam dan juga batik pemberian sahabat semacam hadiah.
Padahal, jadwal resmi penggunaan seragam di sekolah hanya 2 hari. Kamis, Jum'at. Sebagian seragam berkala bulanan seperti batik PGRI.
Batik-batik sekolah yg saya tulis di atas, memang sebagian sudah lama. Sudah tidak dijadwalkan untuk dipakai lagi. Tetapi kondisi masih bagus. Dan sudah kehabisan waktu untuk kapan dipakai, karena hari-hari lain sudah ada jadwal seragam sendiri. Termasuk yang bukan batik. Misal senin seragam kheki, selasa seragam biru, dan rabu seragam putih.
Karenanya, saat ini saya betul-betul sedang merenung. Mestinya saya segera tertib mengikuti ketentuan. Memakai seragam sesuai jadwal.
Tetapi, seragam-seragam lama saya terus nasibnya bagaimana. Apakah tidak kasihan mereka. Hanya menjadi penghuni pasif almari.
Saya ingin menyalurkan kepada yang membutuhkan. Tetapi, kulihat sekarang, banyak orang yang juga sama punya koleksi bertumpuk seragam.
Memberikan pada seseorang, bisa jadi malah dianggap merendahkan. Memberi barang bekas. Walaupun sebenarnya masih bagus, setidaknya masih layak.
Terus, bagaimana baiknya?
Dan ini baru soal batik. Belum juga soal kaos, yang di sekolah pun hampir tiap tahun ada seragam kaos baru.
😊🙏🏻🙏🏻
Bantul, 5-12-2019.
Kamis, 14 November 2019
Sejarah Akan Berulang, Serbuan itu pun Pasti Akan Terjadi Lagi
Membuat banyak orang terkesima, tidak sedikit anak-anak dibuat berlarian, bahkan beberapa diantaranya tampak histeris.
Tidak tampak sama sekali lokasi persembunyiannya. Padahal ada ribuan lokasi sebagai sarang dengan anggota yang juga ribuan tiap sarangnya.
Disitu tempat mereka tumbuh, mempersiapkan diri untuk hari penyerbuan.
Entah, apakah ada koordinator penghubung antar sarang sehingga serangan masif dihari dan jam yang sama bisa terlaksana. Padahal, dipastikan mereka tidak memiliki alat komunikasi canggih seperti HP maupun internet.
Ada persiapan sunyi tetapi mantab. Tidak tampak ribet ribet mereka menyusun kekuatan.
Tidak tampak mereka berlatih menggunakan alat utama penyerbuan. Tetapi anehnya, mereka mampu menggunakan alat itu dan hampir tidak didapati kegagalan.
Allah SWT.
Kamis, 07 November 2019
Penyerahan SK Pendirian Muhammadiyah Dahromo Kepada PWM untuk Museum Muhammadiyah
Senin, 04 November 2019
SK PENDIRIAN RANTING MUHAMMADIYAH DAHROMO TAHUN 1928
Jumat, 25 Oktober 2019
Klimaks yang Anti Klimaks
Pasca pengumuman kabinet banyak yang menilai proses demokrasi yang anti klimaks. Apalagi dengan masuknya Pak Prabowo ke jajaran kabinet. Sangat sulit dilogika, kok mau-maunya, dan juga kok ya Pak Jokowi mengajak. Terus apa gunanya kemarin ada pemilihan.
Tetapi saya justru menganggap dan berharap inilah klimaks.
Walaupun pasti, banyak pihak yang kecewa baik dari kubu 01 ataupun 02.
Tetapi, sungguh, dengan bersedianya Pak Prabowo masuk kabinet sebagai Menteri Pertahanan juga sebaliknya terbukanya Pak Jokowi untuk merangkul rival beratnya, maka secara tidak langsung telah terjadi rekonsiliasi.
Suhu perseteruan akar rumput menurun drastis. Padahal, beberapa waktu jelang pemilu, kita merasakan keras dan rumitnya perseteruan antar kubu. Sangat panas dan hampir mustahil bisa dilalui dengan damai. Walaupun banyak tokoh yang dengan arif menenangkan dan bijak, namun provokator tak bertanggung jawab lebih semangat mengadu domba.
Alhamdulillah, Allah Swt masih menyayangi negeri dan bangsa ini. Semoga hari-hari berikutnya semakin tenteram dan maju.
Sedikit was-was yang sepertinya setiap saat bisa muncul kegaduhan lagi, ketika isu-isu tentang radikalisme dimunculkan lagi. Isu yang syarat kepentingan politik dan cenderung memecah kerukunan.
Semoga tidak.
Abi Husna*
Rabu, 23 Oktober 2019
MENDIDIK ANAK AGAR BERANI
Guru SD Unggulan Aisyiyah Bantul
Plt. Kepala Sekolah SD Unggulan Aisyiyah Pandak
Rabu, 09 Oktober 2019
Muhammadiyah Bantul Berpotensi Ajukan Kadernya dalam Pilkada 2020
Akan tetapi, sebagai organisasi sosial keagamaan yang cukup mampu mengarahkan dan mengkoordinir masyarakat, Muhammadiyah tidak bisa dianggap enteng untuk diabaikan kecenderungan sikapnya.
Bahkan, berkaca pada pemilihan DPD tahun ini yang secara resmi Muhammadiyah merekomendasikan kadernya pun Alhamdulillah akhirnya terpilih, yaitu Bapak H. Afnan Hadikusumo yang beberapa waktu lalu telah resmi dilantik sebagai anggota DPD dari D.I. Yogyakarta. Artinya, Muhammadiyah punya kekuatan untuk mengarahkan warganya untuk memilih calon tertentu apalagi bila calon tersebut adalah kader persyarikatan yang dipandang mampu dan akan amanah mengemban tugas.
Hal ini jangan dimaknai Muhammadiyah terjun dalam politik praktis, akan tetapi Muhammadiyah perlu untuk ikut ikhtiar memunculkan calon pemimpin daerah yang memang bersih, amanah, visioner dan mampu memimpin dengan benar.
Sebut saja sebagai contoh, Bapak Drs. H. Sahari yang saat ini sebagai ketua PDM Bantul. Bapak Drs. H. Totok Sudarto, M.Pd. salah satu Pimpinan Muhammadiyah yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, Ust. Thoyib Hidayat Da'i kharismatik anggota Majelis Tabligh PDM Bantul, dan masih banyak lagi.
Ini menjadi semacam garansi, karena sungguh tidak mudah mencari pemimpin yang mampu berlaku adil di era sekarang ini, akan tetapi insyaallah para kader persyarikatan Muhammadiyah akan melakukan hal tersebut bila dipercaya mengemban amanah.
Kamis, 11 Juli 2019
Drs. Totok Sudarto, M.Pd Siap Maju Sebagai Calon Wakil Bupati Bantul?
Bahkan, tidak jarang, uang digunakan untuk menyuap atau membeli suara rakyat. Tentu hal demikian sangat tidak beliau kehendaki. Tidak sesuai dengan kaidah dan tuntunan agama.
Rabu, 03 April 2019
Dari Nol Menuju Unggul; Kisah Cinta dan Pengabdian di SD Unggulan Aisyiyah
Tahun 2006, tepat 13 tahun lalu, sebuah kabar bahagia saya terima: setelah melalui serangkaian seleksi yang cukup ketat, akhirnya terpilih 6 calon guru dari ratusan pendaftar yang berminat menjadi bagian dari SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Alhamdulillah, saya salah satunya.
Namun, bayangan saya saat itu bahwa ini adalah rekrutmen untuk memperkuat barisan guru di sebuah sekolah besar yang sudah mapan, ternyata keliru. Sekolah itu… ternyata belum ada. Baru proses mau didirikan. Gedungnya belum berdiri, muridnya belum ada, bahkan papan nama pun belum terpancang. Hanya ada kepanitiaan nekat dengan semangat menyala, dan penuh keyakinan.
Tapi inilah kehebatan Aisyiyah. Dengan perencanaan matang dan keberanian yang luar biasa, para calon guru direkrut dan dipersiapkan terlebih dahulu. Kami digembleng, dibekali, dan dibina agar siap lahir batin mengemban amanah besar mendirikan sekolah yang sejak lahirnya langsung disematkan nama “Unggulan.” Sebuah nama yang bukan sekadar label, tapi doa dan tekad bersama.
Dan kini, semua orang tahu, SD Unggulan Aisyiyah Bantul telah tumbuh menjadi salah satu sekolah dasar terbesar dan terbaik di Kabupaten Bantul. Dengan 27 rombongan belajar, 730 siswa, serta 73 guru dan karyawan, sekolah ini bukan hanya besar secara kuantitas, tapi juga berkualitas. Dalam ujian nasional, SDU Aisyiyah Bantul secara konsisten meraih nilai tertinggi di Kecamatan Bantul. Belum lagi deretan prestasi dari lomba olimpiade, POR, hingga seni dan kreativitas yang nyaris tak terhitung jumlah pialanya. Alhamdulillah, semua itu bukan semata hasil kerja keras, tapi juga buah dari kerja ikhlas dan sinergi semua pihak.
Waktu terus berjalan. Kepercayaan masyarakat terus meningkat. Dan semangat Aisyiyah pun terus menyala. Kini, semangat itu menyebar. Salah satunya menyentuh hati para pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah di Pandak Barat, yang memiliki mimpi besar menghadirkan SD Unggulan Aisyiyah di wilayah mereka.
Setelah serangkaian diskusi, koordinasi, dan ikhtiar bersama, akhirnya pada tahun 2019, berdirilah SD Unggulan Aisyiyah Pandak. Sekolah ini menjadi bagian langsung dalam binaan Pimpinan Daerah Aisyiyah Bantul. Dan sebagai bentuk dukungan penuh, saya kembali dipercaya untuk mengemban amanah sebagai kepala sekolah, mengawali langkah baru ini bersama para guru muda dan pejuang pendidikan lainnya.
Sungguh, ini bukan tugas yang ringan. Meskipun saya pernah melewati fase perintisan sebelumnya, zaman telah berubah. Tantangan kini lebih kompleks, kebutuhan orang tua lebih tinggi, dan ekspektasi masyarakat lebih besar. Tapi saya percaya, sebagaimana dulu kami memulai dari nol dengan keberanian dan tekad, InsyaAllah kami bisa mengulang sejarah: membangun dari dasar menuju unggul, dari mimpi menjadi nyata.
Mohon doa dan dukungan dari semua pihak. Semoga SD Unggulan Aisyiyah Pandak mampu berdiri kokoh, berjalan mantap, berlari kencang, dan meraih sukses sebagaimana kakaknya di Bantul. Bahkan, jika Allah berkehendak, semoga bisa melampaui. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.
Selasa, 26 Februari 2019
SD UNGGULAN AISYIYAH PANDAK
Banyak hal yg perlu dipersiapkan. Gedung dan sarana penunjang, tenaga pendidik, kurikulum, perizinan, dll.
Posisi saat ini, prosentase kesiapan untuk tahun ini bisa mulai operasional mungkin masih kurang dari 50%. Tetapi, semangat, keuletan dan kejelian Aisyiyah dalam ikhtiar semacam ini telah terbukti.
SD Unggulan Aisyiyah Bantul yg saat ini jumlah siswanya lebih 700 siswa pun dulu awal berdirinya mulai dari nol. Dengan waktu yg relatif singkat pula.
Akhlak di Era Digital: Tantangan Serius di Tengah Dunia yang Serba Cepat
Oleh: Triyanto M. Faraz Kita hidup di zaman yang serba cepat. Dengan satu sentuhan layar, berita dari belahan dunia bisa langsung kita baca....

-
(Refleksi Akhirusanah Angkatan 1 SDUA Pandak) Oleh: Triyanto, S.Pd. Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah yang telah memberi kekua...
-
Bantul, 31 Juli 2025 — Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Bantul secara resmi mengukuhkan Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SD Unggulan Ai...
-
Bantul — Alhamdulillah, kabar membanggakan datang dari SDUA Bantul dalam ajang Festival Lomba Seni & Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingk...