Jumat, 25 Oktober 2019
Klimaks yang Anti Klimaks
Pasca pengumuman kabinet banyak yang menilai proses demokrasi yang anti klimaks. Apalagi dengan masuknya Pak Prabowo ke jajaran kabinet. Sangat sulit dilogika, kok mau-maunya, dan juga kok ya Pak Jokowi mengajak. Terus apa gunanya kemarin ada pemilihan.
Tetapi saya justru menganggap dan berharap inilah klimaks.
Walaupun pasti, banyak pihak yang kecewa baik dari kubu 01 ataupun 02.
Tetapi, sungguh, dengan bersedianya Pak Prabowo masuk kabinet sebagai Menteri Pertahanan juga sebaliknya terbukanya Pak Jokowi untuk merangkul rival beratnya, maka secara tidak langsung telah terjadi rekonsiliasi.
Suhu perseteruan akar rumput menurun drastis. Padahal, beberapa waktu jelang pemilu, kita merasakan keras dan rumitnya perseteruan antar kubu. Sangat panas dan hampir mustahil bisa dilalui dengan damai. Walaupun banyak tokoh yang dengan arif menenangkan dan bijak, namun provokator tak bertanggung jawab lebih semangat mengadu domba.
Alhamdulillah, Allah Swt masih menyayangi negeri dan bangsa ini. Semoga hari-hari berikutnya semakin tenteram dan maju.
Sedikit was-was yang sepertinya setiap saat bisa muncul kegaduhan lagi, ketika isu-isu tentang radikalisme dimunculkan lagi. Isu yang syarat kepentingan politik dan cenderung memecah kerukunan.
Semoga tidak.
Abi Husna*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MAJELIS TABLIGH PCM JETIS SELENGGARAKAN KANTIN SAPA
Bantul – Kajian Rutin Sabtu Pagi (Kantin Sapa) mulai diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jetis pada Sabt...
-
Pengalaman pertama mendapat amanah mewakili keluarga masrahke calon pengantin putra. Beberapa hari cari referensi contoh di buk...
-
Oleh: Abi Husna Assalamu’alaikum wr. wb. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Asyhadu alla ila a ha illallah. Wa asyhadu anna M uhamma...
-
Bantul – Kajian Rutin Sabtu Pagi (Kantin Sapa) mulai diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jetis pada Sabt...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar