"Say, baru ngapain? 😘💖"
"Pa, lagi dimana? 😍"
Kadang suami atau istri akan menanyakan kondisi pasangannya lewat WA, telepon, video call, atau apapun caranya untuk mengetahui kabar ketika tidak sedang bersama.
Tapi, ternyata intensitas menanyakan kabar ini kadang justru menimbulkan salah paham.
"Pa, lagi dimana? 😍"
Kadang suami atau istri akan menanyakan kondisi pasangannya lewat WA, telepon, video call, atau apapun caranya untuk mengetahui kabar ketika tidak sedang bersama.
Tapi, ternyata intensitas menanyakan kabar ini kadang justru menimbulkan salah paham.
Fitrahnya wanita, akan senang, merasa diperhatikan, dan dicintai bila sering dihubungi suami. Sering di WA, ditanya kabar dll.
Dan karena istri merasa senang diperlakukan seperti itu walaupun mungkin faktanya suami justru jarang bertanya kabar, maka istri pun sering melakukan hal yang demikian pada suami. Tanya kabar, tanya baru ngapain, lagi dimana dll. Bahkan detail megingatkan tentang sudah makan belum, dst.
Sobat,
Perlu diketahui ada beda persepsi antara laki-laki dan perempuan dalam mensikapi masalah. Termasuk masalah memberi perhatian lewat tanya kabar.
Laki-laki yang sering ditanya bla-bla-bla, oleh istri. Ternyata tidak sebagaimana istri yang kemudian senang merasa diperhatikan, dicintai. Tetapi laki-laki bila terlalu sering ditanya kabar, dll, justru merasa seakan kurang dipercaya. Dalam kondisi yang tidak terlalu penting laki-laki ingin fokus dalam beraktivitas sebagai bentuk tanggung jawab dan profesional kerja. Ini mungkin juga fitrahnya laki-laki.
Dan karena laki-laki memiliki persepsi demikian, ia pun merasa percaya pada istri, memberi kesempatan istri fokus kerja atau aktivitas pokok di rumah sehingga suami sengaja tidak terlalu sering tanya kabar, khawatir justru mengganggu.
Perlu diketahui ada beda persepsi antara laki-laki dan perempuan dalam mensikapi masalah. Termasuk masalah memberi perhatian lewat tanya kabar.
Laki-laki yang sering ditanya bla-bla-bla, oleh istri. Ternyata tidak sebagaimana istri yang kemudian senang merasa diperhatikan, dicintai. Tetapi laki-laki bila terlalu sering ditanya kabar, dll, justru merasa seakan kurang dipercaya. Dalam kondisi yang tidak terlalu penting laki-laki ingin fokus dalam beraktivitas sebagai bentuk tanggung jawab dan profesional kerja. Ini mungkin juga fitrahnya laki-laki.
Dan karena laki-laki memiliki persepsi demikian, ia pun merasa percaya pada istri, memberi kesempatan istri fokus kerja atau aktivitas pokok di rumah sehingga suami sengaja tidak terlalu sering tanya kabar, khawatir justru mengganggu.
He, bisa
dipahami perbedaan di atas.
Niat baik
belum tentu dipahami sama. Sering ngaruhke adalah hal yg diharapkan istri,
tetapi sebaliknya suami ingin diberi waktu cukup untuk fokus beraktivitas
sebagai bentuk tanggung jawab pada keluarga. Pun demikian, Suami yang percaya
pada istri sehingga tidak mau mengganggu dengan sering tanya kabar justru
dipersepsi istri kurang perhatian.
Terus,
sebaiknya gimana?
Tentunya suami maupun istri harus memahami dulu bahwa laki-laki dan perempuan itu punya karakter yg berbeda.
Selanjutnya, sesibuk apapun suami, sepercaya apa pun pada istri, tetap harus meluangkan waktu untuk tanya kabar atau "ngaruhke" istri. Karena ini adalah bagian dari kebutuhan istri.
Sebaliknya, istri. Se kangen apa pun, atau se penasaran apa pun tentang kondisi suami, harus menjaga ritme untuk tidak terlalu sering tanya kabar atau "ngaruhke" suami.
Dan tetap berprasangka baik serta tawakkal kepada Allah SWT. Insyaallah semua akan nyaman dan 'Samawa'.
Meskipun
demikian, ini tetaplah hanya sebuah gambaran kondisi umumnya. Sedangkan masing2
pribadi tentunya punya keunikan dan kelebihan tersendiri untuk ikhtiar menjadi
pribadi yang lebih baik, lebih pengertian bagi pasangannya.
Tetap semangat puasa. Jaga kesehatan dan jaga jarak untuk lawan
corona. Khususnya di siang hari.😅😀
*Abi Husna
#Ramadhan7
#Ramadhan7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar