MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN
ORANG-ORANG BERIMAN DAN BERTAQWA
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
اللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً، لاَإلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ , يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا, يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd
Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Alhamdulillah, setelah satu bulan penuh kita melalui bulan Ramadhan akhirnya sampailah kita pada hari yang dinanti-nantikan, hari kemenangan, idul fitri yang penuh berkah ini. Kita berdoa semoga puasa kita, shalat kita, rukuk dan sujud kita, serta doa-doa kita diterima oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim.
Sungguh suasana hari ini adalah suasana yang dirindukan semua orang. Semua kaum muslimin berpakaian rapih dan bersih, berbondong-bondong menuju tanah lapang untuk melaksanakan ibadah sholat iedul fitri. Mereka saling bertegur sapa sambil mengembangkan senyum terbaiknya dan mengagungkan asma Allah:
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd
Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Ketahuilah bahwa tujuan semua ibadah, mulai dari shalat, zakat, puasa, dan haji adalah lahirnya orang-orang yang bertaqwa, la-allakum tat-taquun. Puasa ramadhan, termasuk seluruh rangkaian ibadah yang ada di dalamnya, baik berupa shiyam di siang hari dan qiyam di malam hari adalah la-allakum tat-taquun. Pertanyaannya, apakah target dan tujuan itu telah tercapai? Sudahkan hari ini kita betul-betul menjadi orang yang bertaqwa?
Sesungguhnya salah satu sifat yang menonjol bagi orang-orang betaqwa adalah senantiasa bersegera dalam meraih janji-janji dan ampunan Allah Subhanahu Wata'ala. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:
وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ﴿١٣٣﴾
Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhan-Mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. (Ali Imran: 133).
Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Sangat mengagumkan, sekaligus membanggakan hati saat kita menyaksikan kaum muslimin begitu antusias menuju maghfirah dan surga-Nya. Kita melihat di bulan Ramadhan, masjid-masjid dan mushalla-mushalla selalu penuh dengan jamaah, baik yang hendak menjalankan shalat maupun pengajian. Masjid dan mushalla menjadi pusat perlombaan menuju ampunan Allah dan surga-Nya, Pemandangan yang indah ini akan menjadi sempurna jika setelah Ramadhan masih dipertahankan.
Melalui mimbar yang mulia ini kami bertanya, maukah bapak-bapak, para jamaah shalat idul fitri, selepas Ramadhan, pada hari-hari di bulan Syawal dan seterusnya tetap memakmurkan masjid? Siapkah bapak-bapak menjadi pelopor untuk memakmurkan kembali masjid-masjid dan mushalla di lingkungan kita? Bersediakah para orangtua, bapak dan ibu menggiring anak-anaknya ke masjid sebagaimana mereka ke sekolah?
Mudah-mudahan melalui jamaah ’Idul Fitri’ yang hadir di tempat yang berkah ini, kita dapat menjadi pelopor untuk menghidupkan kembali masjid-masjid yang ada sebagai pusat peradaban ummat islam. Sehingga potensi sumber daya manusia serta sumber daya alam yang di miliki ummat islam saat ini dapat ditingkatkan mutu dan kwantitasnya sehingga dapat berdaya guna baik untuk masyarakat, bangsa maupun agama.
Selanjutnya, agar kita bisa memahami sejauh mana ’Urgensi Masjid’ sebagai pusat peradaban bagi orang-orang beriman dan bertaqwa, maka ada baiknya jika kita kembali melihat firman Allah Subhanahu Wata'ala sebagai berikut;
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَداً ﴿١٨﴾
Artinya;“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah Ta’alaa, Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping Allah Ta’alaa.” (Al-Jin:18).
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd
Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Masjid berasal dari kata sajada - yasjudu - sujudan wa masjidan, yang artinya patuh, taat, dan tunduk dengan penuh hormat dan tadzim. Maka urgensi masjid adalah merupakan tempat sujud beribadah kepada Allah Subhanahu Wata'ala semata. Masjid memiliki fungsi yang sangat strategis untuk mewujudkan visi dan cita-cita besar ummat Islam yaitu membangun peradaban Islam. Sehingga umat islam betul-betul menjadi umat terbaik, sebagaimana firman-Nya:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ... ﴿١١٠﴾
Artinya; “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. ... (Ali-Imran: 110).
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd
Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Kalau kita memperhatikan secara seksama aktifitas kaum muslimin di bulan Ramadhan, maka menjadikan masjid sebagai pusat peradaban islam itu mudah. Asal mau, itu tidak sulit. Dalam hal ini ada beberapa langkah yang harus ditempuh.
Pertama-tama, menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan intelektual. Selama Ramadhan sangat mudah dijumpai kaum muslimin sangat tekun membaca dan belajar, baik melalui membaca al-Qur’an, membaca buku, maupun mendengarkan ceramah dan kajian. Kebiasaan tersebut menggambarkan bahwa mayoritas ummat ini memiliki pemahaman yang baik terhadap perintah Allah Subhanahu Wata'ala dalam surah al-Alaq ayat 1 yaitu;
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾
Artinya;“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”. (Al ‘Alaq: 1)
Ayat yang mulia ini merupakan perintah membaca yang sekaligus kewajiban untuk menuntut ilmu. Kewajiban ini mengandung konsekuwensi, terutama bagi orang-orang yang mendapatkan amanah sebagai takmir agar menjadikan masjid sebagai madrasah umat.
Yang paling sederhana, warga sekitar masjid harus bebas dari buta huruf al-Qur’an. Jangan biarkan satupun anak muslim di sekitar masjid yang tidak bisa membaca al-Qur’an. Datangi, data, dan ajak mereka mengaji. Kalau seseorang sudah belajar al-Qur’an, pelajaran yang lain akan menjadi mudah. Allah Subhanahu Wata'ala akan menambahkan kecerdasan orang-orang yang belajar Al-Qur’an.
Kedua, menjadikan masjid sebagai tempat memberdayakan spiritual dan perbaikan moral. Allah SWT berfirman:
(QS. Al Ankabut: 45)
Perintah membaca Al-Qur’an dan menegakkan sholat akan lebih optimal dilaksanakan dengan adanya masjid yang representtif. Meskipun demikian, sebagian dari kita ada yang masih malas-malasan pergi ke masjid untuk sholat berjamaah. Bahkan tidak jarang, sholat fardlu hanya diikuti oleh bapak-bapak sepuh dan sebagian ibu-ibu. Tiada anak-anak, tiada remaja. Ini sungguh kondisi memprihatinkan dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memotivasi anak-anak dan remaja agar mereka juga dekat dengan masjid.
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd
Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Berikutnya, yang ketiga, hendaknya kita dapat memanfaatkan masjid sebagai pusat persatuan dan kesatuan ummat. Masjid merupakan tempat yang paling kondusif untuk menjaga kemurnian niat, kesucian ajaran Islam, dan pelaksanaan syariah Allah Subhanahu Wata'ala. Masjid seharusnya bebas dari berbagai macam isu dan kepentingan kelompok tertentu yang menyimpang dari tuntunan Qur’an dan Sunnah. Jangan mudah percaya dengan isu bahwa masjid adalah penebar bibit radikalisme, apalagi terorisme. Sungguh itu hanyalah propaganda untuk menjauhkan umat islam dari masjid. Tetap berpegang teguhlah kita pada agama islam.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُواَۚ
Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,..... (Ali Imron : 103)
Dan, yang Keempat, adalah menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan sosial ekonomi ummat Islam. Kalau kita mencermati realitas kehidupan masyarakat saat ini, dapat kita simpulkan bahwa permasalahan yang menonjol adalah persoalan sosial ekonomi. Dan karena mayoritas penduduk negeri ini adalah muslim maka yang paling menderita bahkan menjadi masyarakat marjinal atau pinggiran adalah ummat Islam.
Solusinya adalah memaksimalkan potensi ekonomi ummat Islam, terutama melalui pengelolaan dana Zakat, Infaq dan Shadakah atau ZIS serta peningkatan kewirausahaan. Takmir bisa bekerja sama dengan lembaga zakat resmi yang telah ada.
Terakhir yang Kelima, adalah menjadikan masjid sebagai pusat kepemimpinan ummat Islam. Hal ini sangat penting, agar seluruh aktifitas ummat Islam dapat berjalan sesuai dengan tuntunan yang sebenarnya, yaitu menaati struktur kepemimpinan Islam yang terdapat dalam al-Qur’an;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً ﴿٥٩﴾
Artinya; “Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An-Nisaa’:59).
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil Hamd
Ma’asyiral Muslimin, Jama’ah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah
Agar lebih mudah memahami dan melaksanakan kepemimpinan dalam Islam mari kita perhatikan pidato Khalifah pertama Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu, tatkala beliau dilantik menjadi pemimpin setelah Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam wafat. Berikut ini adalah petikan pidato Abu Bakar Ash Shiddiq tersebut:
“Amma ba’du, saudaraku sekalian.., sesungguhnya aku telah terpilih sebagai pimpinan atas kalian dan bukanlah aku yang terbaik diantara kalian. Jika aku berbuat kebaikan bantulah aku. Dan jika aku bertindak keliru maka luruskanlah aku. Kejujuran adalah amanah, sementara dusta adalah suatu pengkhianatan”.
Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu menyatakan bahwa pada hakekatnya pemimpin tidak berbeda daripada rakyat biasa. Ia bukan orang istimewa. Tetapi hanya sekedar orang yang mendapatkan kepercayaan dan dukungan orang banyak. Di atas pundaknya terpikul satu tanggung jawab yang besar dan berat baik terhadap umat, masyarakat pada umumnya, terlebih lagi terhadap Allah Subhanahu Wata'ala. Jujur, amanah, dan berlaku adil dalam memelihara kepercayaan orang banyak adalah salah satu sifat kepemimpinan Islam yang terpenting.
Pemimpin yang baik adalah yang dekat dan dikelilingi oleh orang-orang yang shalih. Pemimpin harus meminta dan memperhatikan nasehat orang-orang shalih. Pemimpin senantiasa mengabdikan dirinya kepada Allah Subhanahu Wata'ala, serta memerintah berdasarkan ketentuan-Nya, kemudian bersabar karena-Nya sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata'ala:
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ ﴿٢٤﴾
Artinya; “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (As-Sajadaah: 24).
Yang paling penting, jangan sampai ummat Islam menyerahkan kepemimpinannya kepada orang lain. Bagaimana mungkin seorang pemimpin non-muslim dapat melakukan fungsi yahduna bi amrina?
Demikianlah urgensi masjid sebagai pusat membangun peradaban Islam. Masyarakat Islam harus terus diajak memakmurkan masjid. Ummat harus diajak untuk menegakkan shalat berjamaah di masjid.
Jamaah sholat idul fitri rahimakumullah.
Sebelum khutbah ini kita tutup, kami ingin berpesan khususnya kepada para remaja dan pemuda. Gunakanlah masa mudamu, masa emasmu untuk kemuliaan dirimu dan agamamu. Jangan habiskan waktu sia-sia dengan sekedar mengikuti hawa nafsu. Jangan habiskan waktu bermain dunia maya, medsos dll yang tidak ada hubungannya dengan kebaikan. Jangan ikuti nafsu untuk melihat gambar-gambar dan video porno.
Dekatilah orang-orang shalih, bersemangatlah untuk ke masjid dan memakmurkan masjid. Isya Allah kalian adalah generasi yang akan membawa kejayaan islam kembali.
Akhirnya, untuk mengakhiri khutbah ini, marilah kita berdo’a, mudah-mudahan Allah Subhanahu Wata'ala menempatkan kita termasuk orang-orang bertaqwa dan menyatukan kita di surga-Nya. Amiiin yaa Rabbal ‘alamin….
DO’A - DO’A
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. الحمدلله رب العالمين. -
اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.-
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ ونَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ.
اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا بِالْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ اَللَّهُمَّ زَكِّ نُفُوْسَنَا بِالْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ القُرْآنِ الَّذِيْنَ هُمْ أَهْلُكَ وَخَاصَّتُكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّ إِذَا دَعَاكَ نَسْأَلُكَ أَنْ تُعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِميْنَ وَأَنْ تُذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَنْ تُدَمِّرَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَنْ تَجْعَلَ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلاَدِ الإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تُحَرِّرَ الْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَأَرْضَ فِلِسْطِيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ مِنْ جُنُوْدِ حَمَاس. اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ سَائِرِ بِلاَدِ الإِسْلاَمِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
امين- امين- امين يا رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Keterangan:
-Disampaikan pada Khutbah sholat Idul Fitri di Halaman Masjid Al-Huda, Bayuran, Sumberagung, Jetis, Bantul.
-Reverensi pokok dari artikel di www.hidayatullah.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MAJELIS TABLIGH PCM JETIS SELENGGARAKAN KANTIN SAPA
Bantul – Kajian Rutin Sabtu Pagi (Kantin Sapa) mulai diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jetis pada Sabt...
-
Pengalaman pertama mendapat amanah mewakili keluarga masrahke calon pengantin putra. Beberapa hari cari referensi contoh di buk...
-
Oleh: Abi Husna Assalamu’alaikum wr. wb. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Asyhadu alla ila a ha illallah. Wa asyhadu anna M uhamma...
-
Bantul – Kajian Rutin Sabtu Pagi (Kantin Sapa) mulai diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jetis pada Sabt...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar