Ahad kemarin disela acara walimahan tetangga, tiba2 si kecil merengek minta dibelikan mainan. Ada pedagang mainan yg memang menjajagan dagangan dekat acara.
Tetapi karena beberapa hari kemarin dia sdh dibelikan mainan, dan cukup sering beli mainan, hari ini ayah tidak mengijinkan dia beli mainan. Walaupun dia berusaha merajuk termasuk pd ibunya.
Si kecil pun menangis dan tampak begitu kecewa, kemudian dia minta pulang. Krn rumah tdk jauh, ayah temani dia pulang jalan kaki. Sambil terus menangis di sepanjang jalan.
Sampai di rumah, dia langsung ambil buku kemudian menjauh dari ayah dan tampak khusuk menuliskan sesuatu. Kemudian buku ditutup dan tidak mengijinkan ayah membacanya.
Sore hari, setelah suasana tampak sudah nyaman. Tanpa berat lagi, si kecil tunjukkan tulisannya pada ayah.
9 kata dia tuliskan pada 9 baris buku:
Ayah
nakal
dan
pelit
dan
sukanya
hanya
lihat
HP
Ayah
nakal
dan
pelit
dan
sukanya
hanya
lihat
HP
Hhh!!??.. Ada rasa campur aduk membaca tulisan si kecil ini.
Bahwa ia belum bisa memahami kenapa dilarang beli mainan, jelas tersirat. Dan insya Allah pd waktunya dia akan paham. Tetapi tentang ayah sukanya lihat HP, ini yg menjadi kritikan berasa. Walaupun tentunya bagi ayah memang banyak urusan penting yg harus berkomunikasi dg HP tapi bagi si kecil, ini akan tampak menjadi kurangnya perhatian pada dia. Dalam hati ayah pun mengaku merasa khilaf. Engkau benar anakku. Dan satu lagi yg menjejak haru, dia telah belajar melampiaskan kekesalan dg cara yg elegan. Menulis di buku diary
Ah, ini tentu hasil dari sentuhan indah ibunda si kecil, istri tercinta, Yulian Istiqomah. Yg katanya memang guru Bahasa Indonesia di salah satu sekolah di Bantul ini. MTsN 2 Bantul tepatnya. Mksh bunda.
Abi Husna, 15-7-2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar