foto Mbah Jono |
"Gun, aku pingin crita", katanya dengan logat Jawa memulai pembicaraan dengan Ust Gunarto temannya yang dipandang lebih paham ilmu agama. "Ada apa?" Jawab Ust Gunarto.
"Aku itu beberapa waktu lalu ketika buruh angkut meja kursi (mebel) sempat berhenti di jalan karena capek. Ndilalah aku lihat ada uang sepuluh ribu di jalan". Beliau memulai menceritakan perihal yang sepertinya menjadi pemikiran atau bahkan kegelisahan dalam beberapa waktu.
"Tidak pikir panjang, karena kebetulan haus, aku ambil uang itu terus aku gunakan beli es". Beliau melanjutkan ceritanya dengan tampak serius.
Ust Gunarto tampak mendengarkan tapi sepertinya agak buru-buru mau segera pulang. Aku lihat Mbah Jono mengikuti langkah Ust Gunarto hingga di parkiran.
"Aku durung rampung!" Kata Mbah Jono sedikit
memberi penekanan agar Ust Gunarto mau mendengar ceritanya hingga selesai dan
memberi tanggapan.
"Aku jadi kepikiran, bisa halal ndak ya uang itu. Padahal tidak mungkin mencari pemiliknya". Lanjut Mbah Jono dengan ekspresi yang menunjukkan kegelisahan.
Ust Gunarto melihat Mbah Jono yang tampak sangat serius menanyakan hal itu kemudian menanggapi. "Kalau barang temuan itu hanya di wilayah kampung bisa diumumkan, tapi masalahe nemunya di paran (perjalan jauh) tentu sulit untuk mencari pemiliknya. Yang aman adalah mensodaqahkan uang temuan bila memang tidak mungkin mengembalikan pada pemiliknya". Jawab Ust Gunarto. "Tapi semoga tidak apa-apa". Tambah Ust Gunarto yang tidak ingin temannya semakin gelisah.
"Berarti bila aku sodaqah senilai itu dan aku niatkan untuk pemilik uang sepuluh ribu itu boleh to?" Tanya Mbah Jono kemudian. "Ya, bagus itu". Jawab Ust Gunarto.
Percakapan di atas saya dengar jelas karena kebetulan saya juga bersamaan keluar masjid menuju kendaraan yang parkir bersebelahan dengan kendaran Ust Gunarto. Dan kisah di atas nyata, hanya detail percakapan yang saya tuliskan tidak persis karena beliau-beliau berbicara dengan bahasa Jawa.
Bagi sebagian orang uang sepuluh ribu hanya dianggap receh,
bahkan tidak berarti apa-apa. Bisa jadi pemilik asli uang sepuluh ribu itu pun
malah tidak sadar kalau uangnya terjatuh dan tidak merasa kehilangan. Tetapi Mbah
Jono yang tidak sengaja melihat dan posisi kehausan diperjalanan karena kerja
angkut meja kursi, terus gunakan uang itu untuk jajan es, ternyata beliau merasa
bahwa uang itu bukan haknya. Harus ditempuh ikhtiar agar tidak menjadikan dosa.
Ya Allah, ternyata masih banyak hamba Mu yang berusaha
untuk betul-betul bersih dalam laku. Tidak ingin sekecil apa pun barang haram
masuk ke badannya.
Sangat kontras. Sangat kontras dengan realita bahwa
koruptor uang milyaran pun begitu banyak di negeri ini. Dan sepertinya tampak
tenang-tenang saja.
Semoga orang-orang baik seperti Mbah Jono istiqomah dalam
kebaikannya hingga kelak menghadap Rabb dengan husnul khatimah. Semoga pula, saya
serta siapapun yang membaca cerita ini diberi petunjuk untuk bisa menjadi
pribadi yang lebih baik. Aamiin.
Triyanto.
Dahromo, 14-4-2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar