Kamis, 14 April 2022

Simbah ini Gelisah Karena Pernah Beli Es dengan Uang Temuan

foto Mbah Jono

Marjono namanya, dan biasa dipanggil Mbah Jono karena usianya memang sudah mulai sepuh. Usai shalat Maghrib dan buka puasa di masjid Nurrohim, keluar masjid dan menepuk pundak temannya salah satu khatib Jumat di kampung, Ust Gunarto.

"Gun, aku pingin crita", katanya dengan logat Jawa memulai pembicaraan dengan Ust Gunarto temannya yang dipandang lebih paham ilmu agama. "Ada apa?" Jawab Ust Gunarto.

"Aku itu beberapa waktu lalu ketika buruh angkut meja kursi (mebel) sempat berhenti di jalan karena capek. Ndilalah aku lihat ada uang sepuluh ribu di jalan". Beliau memulai menceritakan perihal yang sepertinya menjadi pemikiran atau bahkan kegelisahan dalam beberapa waktu.

"Tidak pikir panjang, karena kebetulan haus, aku ambil uang itu terus aku gunakan beli es". Beliau melanjutkan ceritanya dengan tampak serius.

Ust Gunarto tampak mendengarkan tapi sepertinya agak buru-buru mau segera pulang. Aku lihat Mbah Jono mengikuti langkah Ust Gunarto hingga di parkiran.

"Aku durung rampung!" Kata Mbah Jono sedikit memberi penekanan agar Ust Gunarto mau mendengar ceritanya hingga selesai dan memberi tanggapan.

"Aku jadi kepikiran, bisa halal ndak ya uang itu. Padahal tidak mungkin mencari pemiliknya". Lanjut Mbah Jono dengan ekspresi yang menunjukkan kegelisahan.

Ust Gunarto melihat Mbah Jono yang tampak sangat serius menanyakan hal itu kemudian menanggapi. "Kalau barang temuan itu hanya di wilayah kampung bisa diumumkan, tapi masalahe nemunya di paran (perjalan jauh) tentu sulit untuk mencari pemiliknya. Yang aman adalah mensodaqahkan uang temuan bila memang tidak mungkin mengembalikan pada pemiliknya". Jawab Ust Gunarto. "Tapi semoga tidak apa-apa". Tambah Ust Gunarto yang tidak ingin temannya semakin gelisah.

"Berarti bila aku sodaqah senilai itu dan aku niatkan untuk pemilik uang sepuluh ribu itu boleh to?" Tanya Mbah Jono kemudian. "Ya, bagus itu". Jawab Ust Gunarto.


Percakapan di atas saya dengar jelas karena kebetulan saya juga bersamaan keluar masjid menuju kendaraan yang parkir bersebelahan dengan kendaran Ust Gunarto. Dan kisah di atas nyata, hanya detail percakapan yang saya tuliskan tidak persis karena beliau-beliau berbicara dengan bahasa  Jawa.

Bagi sebagian orang uang sepuluh ribu hanya dianggap receh, bahkan tidak berarti apa-apa. Bisa jadi pemilik asli uang sepuluh ribu itu pun malah tidak sadar kalau uangnya terjatuh dan tidak merasa kehilangan. Tetapi Mbah Jono yang tidak sengaja melihat dan posisi kehausan diperjalanan karena kerja angkut meja kursi, terus gunakan uang itu untuk jajan es, ternyata beliau merasa bahwa uang itu bukan haknya. Harus ditempuh ikhtiar agar tidak menjadikan dosa.

Ya Allah, ternyata masih banyak hamba Mu yang berusaha untuk betul-betul bersih dalam laku. Tidak ingin sekecil apa pun barang haram masuk ke badannya.

Sangat kontras. Sangat kontras dengan realita bahwa koruptor uang milyaran pun begitu banyak di negeri ini. Dan sepertinya tampak tenang-tenang saja.

Semoga orang-orang baik seperti Mbah Jono istiqomah dalam kebaikannya hingga kelak menghadap Rabb dengan husnul khatimah. Semoga pula, saya serta siapapun yang membaca cerita ini diberi petunjuk untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin.

 

Triyanto.

Dahromo, 14-4-2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAJELIS TABLIGH PCM JETIS SELENGGARAKAN KANTIN SAPA

Bantul – Kajian Rutin Sabtu Pagi (Kantin Sapa) mulai diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jetis pada Sabt...