Alhamdulillah.
Bahagia, bangga dan bersyukur. Hari ini de Husna mampu mencapai targetnya
sendiri, tadarus Al-Qur'an dengan disimak ayahnya hingga 10 halaman.
Sejak pagi sahur
dia sudah ikrar, hari ini mau mengaji hingga 10 halaman. Kemudian ia utarakan
teknisnya. Habis sholat subuh 2 halaman. Usai dzuhur 2 halaman, ashar 2
halaman, maghrib dan isya masing-masing juga 2 halaman. Ia tampak yakin akan
mampu melaksanakannya. Padahal biasanya hanya 2-5 halaman sehari. Itu pun tidak
jarang halaman akhir sudah mulai ngambek, kadang juga sambil menangis.
Benar, usai
subuh ia pun mau disimak mengaji 2 halaman. Dengan ritme yang masih pelan,
sekitar 5-6 menit untuk satu halaman. Dan belum bisa lebih cepat dari itu. Tetapi
Alhamdulilah sudah mulai memperhatikan tajwid. Bacaan panjang pendek, ikhfa’,
idzghom, tasdid, dsb.
Masalah muncul,
usai dzuhur baru 1 halaman mengaji ia minta berhenti. Ia mau ikut ibunya pergi
dulu. Kebetulan ibunya ada keperluan untuk membeli sesuatu di warung. Ayah pun membujuk
untuk tidak usah ikut ibu, “De, ndak
usah ikut ibu. Nanti mengajinya ndak jadi bisa 10 halaman lho”. Tetapi ia tetep
mau ikut ibunya dan bilang, “ Aku tetap mau iku ibu. Nanti pulang terus
langsung ngaji lagi mau”.
Terpaksa mengaji
ditunda. De husna pun ikut ibunya ke warung. Ternyata Ibu tidak sekedar ke
warung, ada keperluan lain sehingga agak lama perginya dan baru pulang ketika
waktu ashar tiba.
“Lho, adek
jadi habis dzuhur ndak bisa 2 halaman to?!”
“Kan bisa
nanti lagi” jawabnya.
“Habis ashar
berarti adek baca 3 halaman” sahut ayah.
“Ndak mau,
tetap 2. Nanti yang satu halaman sebelum maghrib.”
Dalam hati
ayah senang, ternyata walau ada teknis yang meleset, de Husna langsung mencoba
berfikir tentang alternatif waktu, dan munculah 1 halaman sebelum maghrib
sebagai penebus kekurangan 1 halaman usai dzuhur. Artinya ia masih optimis
untuk mampu meraih target 10 halaman hari ini.
Ayah mencoba
bertanya lagi untuk memantabkan.
“Adek
setelah mengaji 2 halaman usai ashar, terus bobok saja. Ayah khawatir nanti malam
setelah taraweh de Husna sudah sangat ngantuk dan ndk mau mengaji”.
“Ndak mau!”
jawabnya tegas.
“Dari pada
bobok siang, Aku lebih memilih nanti malam mengaji walau mengantuk”, lanjutnya.
“Benar?”, tanya
ayah agak menyangsikan.
“Iya. Kalau nanti
ternyata de Husna ndak mau mengaji karena ngantuk. Ayah boleh menghukum de
Husna. Seharian besok de Husna ndak usah dipinjami HP”.
Masya Allah,
haru ayah mendengar komitmentnya. Dalam hati ayah berdoa semoga nanti
betul-betul lancar, karena biasanya kalau sudah mengantuk de Husna ngambek
kalau disuruh mengaji.
Waktu berlalu,
1 halaman usai maghrib terlaksana. 2 halaman setelah maghrib pun dilaksanakan
dengan masih semangat. Usai isya dan sholat taraweh wajah de Husna sudah
menunjukkan kantuk. Tetapi ketika diingatkan untuk mengaji masih 2 halaman lagi,
ternyata dijawab siap.
1 halaman
mampu dibaca dengan lancar tetapi mulai dengan suara yang semakin lirih karena
kantuk.
“Masih
kurang satu lagi lho de!”.
Ia tampak
berfikir.
Ayah pun
paham, De Husna butuh motivasi atau bantuan untuk mampu menyelesaikan.
“Sini,
ngajinya yang 1 halaman sambil ayah pangku”.
De Husna pun
segera menuju pangkuan ayah dan mulai membaca halaman terakhir untuk mencapai
target 10 halaman hari ini.
Alhamdulillah,
akhirnya selesai. Target mengaji 10 halaman hari ini tercapai. dan ini adalah
pertama kali de Husna mampu mengaji dalam sehari 10 halaman. Tiba-tiba,
kantuknya seperti hilang.
“Ayah,
hadiahnya mana?!” serunya dengan menunjukkan ekspresi berharap.
Ayahpun mengeluarkan
dompet, diambilnya satu lembar uang warna hijau. Rp20.000.
“ini”, kata
ayah sambil menyerahkan uang tersebut. Binar bahagia de Husna menerima hadiah
tersebut dan Ia pun bertekad untuk hari-hari berikutnya kalau bisa 10 halaman
terus atau malah 1 juz.
Semoga bisa.
dan ayah sama ibu tentunya sangat berharap, kelak engkau pun menjadi anak yang
benar-benar sholihah. Rajin beribadah, taat dan hormat dengan orang tua,
berprestasi dan mampu berbuat banyak untuk kebaikan khususnya untuk agama
Islam. Aamiin.
*Abi Husna
*Ramadhan-20-1441
Tidak ada komentar:
Posting Komentar