Oleh: Triyanto, S. Pd.
Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Bagi anak-anak, kata kesaktian sering terbayang seperti di film kartun: ada superhero yang punya jurus ajaib atau naga yang bisa mengeluarkan api. Padahal, makna kesaktian Pancasila bukanlah kesaktian seperti di dunia fantasi.
Kesaktian Pancasila artinya Pancasila terbukti kuat dan kokoh menjaga Indonesia. Dulu, pernah ada kelompok yang ingin mengganti Pancasila dengan paham komunisme, yang jelas bertentangan dengan keyakinan bangsa kita, terutama umat Islam. Itu terjadi pada tahun 1965. Alhamdulillah, Pancasila tetap tegak berdiri dan menjadi dasar negara kita. Karena itulah, kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai tanda syukur dan pengingat bahwa Pancasila tidak bisa digantikan.
Kalau kita perhatikan, isi Pancasila sangat dekat dengan ajaran agama. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, sejalan dengan Tauhid dalam Islam, yaitu hanya menyembah Allah semata. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengajarkan kita berbuat baik dan adil kepada sesama. Sila-sila berikutnya pun mengajak kita hidup rukun, saling menolong, bermusyawarah, dan menjaga keadilan.
Jadi, Pancasila itu sakti bukan karena ada Garuda yang punya kekuatan gaib, tapi karena nilai-nilainya mampu menyatukan bangsa yang besar dan beragam ini. Bayangkan, dari Sabang sampai Merauke ada ribuan pulau, banyak bahasa, suku, dan budaya, tetapi kita bisa hidup bersama dalam satu rumah besar bernama Indonesia. Itu semua karena kita sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara.
Untuk anak-anak Indonesia, memperingati Hari Kesaktian Pancasila berarti belajar mencintai negeri ini dengan cara sederhana: rajin belajar, beribadah dengan taat, hormat kepada orang tua dan guru, serta berteman tanpa membeda-bedakan. Dengan begitu, kita ikut menjaga Pancasila tetap hidup dalam keseharian kita.
Pancasila itu sakti. Bukan karena jurus superhero, tetapi karena ia berisi kebaikan yang sesuai dengan fitrah manusia dan ajaran agama. Selama kita memegangnya teguh, Indonesia akan selalu kuat, rukun, dan sejahtera.
InsyaAllah. *