Jumat, 25 April 2025

Sambutan Ketua Majelis Paud Dasmen PDA Bantul atas Peluncuran Buku: "Langkah Kecil Cahaya Besar"

 

Segala puji bagi Allah yang telah mengaruniakan kepada kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk senantiasa terlibat dalam ikhtiar mulia: mendidik generasi penerus bangsa. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad , suri teladan terbaik dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam mendidik anak dan keluarga.

Dengan rasa syukur dan bangga, kami menyambut baik hadirnya buku ini: “Langkah Kecil, Cahaya Besar: Ikhtiar Pendidikan Anak Implementasi 7 Kebiasaan Hebat” sebuah karya edukatif-inspiratif yang menanamkan nilai-nilai kebaikan melalui pendekatan Islami dan pembiasaan positif sejak dini.

Buku ini sangat relevan digunakan sebagai referensi pendidikan anak usia dini dan tingkat sekolah dasar, Nilai-nilai seperti bangun pagi, rajin ibadah, makan sehat, berolahraga, gemar belajar, hidup sosial yang baik, hingga tidur tepat waktu, merupakan pilar penting dalam pembentukan karakter anak yang paripurna: sehat jasmani, kuat spiritual, dan cerdas emosional.

Kami mengapresiasi pendekatan yang digunakan dalam buku ini—bahasa yang ramah, kisah inspiratif yang membumi, serta tips aplikatif yang membantu guru dan orang tua mendampingi anak secara lebih komprehensif. Inilah bentuk nyata dari pendidikan yang tidak hanya menekankan kognitif, tetapi juga membangun akhlak dan adab, sebagaimana spirit pendidikan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan menjadi dasar gerakan pendidikan ‘Aisyiyah selama ini.

Harapan kami, buku ini dapat dimanfaatkan secara luas tidak hanya di lingkungan pendidikan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, tetapi juga di sekolah umum termasuk sekolah negeri sebagai sumber bacaan pengayaan karakter Islami. Lebih dari itu, semoga buku ini menjadi salah satu wasilah kebaikan dalam membentuk generasi yang unggul, mandiri, dan berkemajuan.

Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah Bantul menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada penulis, serta seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penerbitan buku ini.

Semoga Allah memberkahi setiap usaha mendidik dan membina anak-anak kita menjadi generasi robbani yang membawa cahaya Islam di masa depan.

 

Ketua Majelis PAUD Dasmen
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bantul

Hj. Tutik Saptiningsih, M.Pd.




Minggu, 20 April 2025

Syawalan RT 05 Dusun Kerto: Mengikat Silaturahmi, Menyiram Ruhani


Alhamdulillah, sebuah kebahagiaan tersendiri bisa membersamai warga RT 05 Dusun Kerto, Pleret, dalam kegiatan Syawalan yang berlangsung hangat, penuh kebersamaan, dan sarat nilai keislaman. Acara diawali dengan suasana haru dan khusyuk melalui lantunan tilawah Al Qur'an oleh adik Ikmal, anak SD yang suaranya merdu dan penuh penghayatan. Meski usianya masih belia, bacaan Ikmal mampu menyentuh hati dan menghidupkan nuansa spiritual Syawalan pagi itu.

Dalam kajian singkat yang saya sampaikan, kami bersama-sama menadabburi QS. Ali Imran ayat 133. Ayat ini mengajak kita untuk bersegera mencari ampunan Allah dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Untuk menggugah imajinasi dan rasa takjub, saya mengajak warga membayangkan: jarak bumi ke matahari saja mencapai 150 juta kilometer, bahkan bintang terdekat baru bisa ditempuh dengan perjalanan bertahun-tahun cahaya. Lalu, jika langit dan bumi saja begitu luas dan menakjubkan, bagaimana luasnya surga yang Allah siapkan bagi orang-orang bertakwa? Sungguh tak terjangkau akal, dan menunjukkan betapa dahsyat kuasa Allah. Semoga kita termasuk di antara hamba-Nya yang kelak mendapat tempat di surga-Nya. Aamiin.

Kami juga melanjutkan tadabbur ke ayat berikutnya, QS. Ali Imran ayat 134, yang menyebutkan ciri-ciri penghuni surga: mereka yang gemar berinfak di waktu lapang maupun sempit, mampu menahan amarah, dan mau memaafkan orang lain. Saya tekankan bahwa nilai-nilai ini sangat penting untuk terus dihidupkan, terlebih dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga kita bisa mengamalkannya, tak hanya saat Syawalan, tapi dalam keseharian kita sebagai muslim.

Menariknya, dalam sesi akhir, saya menyisipkan materi ringan namun bermakna: menghafal nama-nama bulan Hijriyah. Dengan menggunakan metode unik yang interaktif, alhamdulillah, dalam waktu singkat, para jamaah—baik anak-anak maupun orang tua—mampu menghafal urutan bulan Hijriyah dengan mudah. Tawa kecil dan semangat peserta menjadikan suasana menyenangkan, dan penuh keberkahan.

Syawalan kali ini bukan sekadar acara tahunan, tapi menjadi ruang memperkuat silaturahmi, memperkaya ruhani, dan memperluas ilmu. Saya bangga dan bersyukur atas kekompakan warga RT 05 Dusun Kerto yang terus terjaga. Semoga Allah senantiasa meridhoi setiap langkah kecil kita menuju kebaikan.

Triyanto, S.Pd.





Merajut Ukhuwah dalam Halal bi Halal dan Pengajian Ahad Pagi SD Negeri Teruman

Oleh: Triyanto, S.Pd.

Ahad pagi, 20 April 2025, saya mendapat kehormatan untuk mengisi taushiyah dalam kegiatan Pengajian Ahad Pagi sekaligus Halal Bi Halal di SD Negeri Teruman, Bantul. Bertempat di Masjid Al Hadi yang berada dalam kompleks sekolah, acara ini berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan. Wajah-wajah ceria siswa, guru, dan para orang tua memancarkan kegembiraan menyambut Syawal dengan semangat mempererat ukhuwah.

Acara dibuka dengan sangat menarik oleh dua MC cilik—siswi SD Negeri Teruman yang tampil percaya diri dan menyenangkan. Kami bersama-sama membaca Asmaul Husna dan surat-surat pendek, membangun suasana ruhiyah yang menenangkan.

Kepala sekolah, Bapak Anang Rakhmat Widayanta, menyampaikan sambutan hangat dan kabar menggembirakan: SD Negeri Teruman berhasil meraih capaian membanggakan dengan masuk 10 besar ANBK tingkat Kabupaten Bantul. Sebuah prestasi yang tentu patut disyukuri dan menjadi pelecut semangat kita bersama.

Hadir pula Lurah Desa Bantul, Bapak Supriyadi, yang menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan keagamaan sekolah. Beliau turut mengucapkan selamat atas prestasi ANBK dan mengajak seluruh warga untuk terus bersinergi dalam mendidik generasi penerus.

Dalam taushiyah saya, saya mengajak semua yang hadir untuk merenungi Surat Ali Imran ayat 133–134 yang menyebutkan ciri-ciri orang bertakwa. Kita diajak untuk senantiasa memperluas ampunan Allah, menahan amarah, memaafkan, dan gemar bersedekah—sikap-sikap mulia yang relevan dalam suasana Syawal dan halal bi halal ini.

Sebagai penutup, saya memperkenalkan metode sederhana untuk menghafal nama-nama bulan Hijriyah. Alhamdulillah, para siswa, guru, dan orang tua mengikuti dengan antusias dan bisa langsung hafal hanya dalam hitungan menit—sesi ini menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan bagi semua.

Acara ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kemajuan untuk SD Negeri Teruman. Saya pribadi merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari kegiatan ini. Semoga pengajian ini menjadi wasilah terbentuknya generasi yang cerdas, santun, dan bertakwa.





Jumat, 18 April 2025

Harapan akan Masa Depan Politik yang Bermartabat

Sudah cukup lama rakyat disuguhi kenyataan pahit dalam dunia politik yang jauh dari harapan. Intrik, transaksi kekuasaan, dan drama kepentingan sempit seolah menjadi sajian rutin dalam kehidupan berbangsa. Banyak yang merasa, politik hanya menjadi panggung bagi mereka yang lihai memainkan strategi, tapi miskin empati dan kejujuran. Tak heran, rakyat pun makin gregeten—geram, jenuh, sekaligus kecewa—melihat bagaimana arah kepemimpinan sering kali menyimpang dari cita-cita luhur kebangsaan.

Dalam kondisi seperti ini, kita merindukan perubahan. Bukan sekadar pergantian pemimpin, tapi pergeseran budaya politik menuju yang lebih bersih, santun, dan bermakna. Kita berharap proses pergantian kepemimpinan di masa mendatang bisa berjalan dengan jujur, adil, dan beretika. Tanpa lagi diwarnai saling jegal, kampanye hitam, atau pengangkatan pejabat atas dasar koneksi dan kompromi. Tidak ada lagi mereka yang menjual kedaulatan demi ambisi pribadi atau yang tunduk pada tekanan oligarki—sebuah kekuasaan segelintir yang mematikan nalar keadilan.

Bayangan kita tentang masa depan adalah hadirnya pemimpin-pemimpin berintegritas tinggi dari pusat hingga daerah—orang-orang yang tidak hanya cakap secara administratif, tapi juga teguh dalam prinsip dan hati nurani. Pemimpin yang menjadikan jabatan sebagai amanah, bukan alat untuk memperkaya diri dan kelompok. Sosok yang benar-benar memahami bahwa kekuasaan itu untuk mengabdi, bukan untuk dikuasai.

Arah bangsa pun diharapkan kembali lurus, menuju cita-cita sejati: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan sekadar jargon politik, melainkan kenyataan yang bisa dirasakan setiap warga—dalam bentuk pendidikan yang merata, pelayanan kesehatan yang terjangkau, dan ekonomi yang berpihak pada yang kecil.

Lebih dari itu, kita mendambakan hadirnya pemimpin yang menanamkan nilai-nilai iman dan takwa dalam kepemimpinannya. Bukan hanya bicara tentang pembangunan fisik, tapi juga pembangunan moral dan spiritual masyarakat. Pemimpin yang tidak hanya memerintah, tapi juga menuntun; yang tidak hanya pandai berbicara, tapi juga memberi teladan.

Harapan ini bukan utopia. Ia bisa menjadi nyata jika mulai hari ini kita rawat bersama—dengan menanamkan kesadaran, membangun budaya politik yang sehat, dan menuntut akuntabilitas dari para pemimpin. Karena masa depan yang lebih bermartabat tidak akan datang dengan sendirinya, tapi harus diperjuangkan—demi generasi yang akan datang, dan demi Indonesia yang lebih adil dan beradab.

Abi Husna

Kita Pernah Bersama, Kalian Tetap di Hati

(Refleksi Akhirusanah Angkatan 1 SDUA Pandak) Oleh: Triyanto, S.Pd. Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah yang telah memberi kekua...